=]

Kamis, 12 Mei 2016

PERAN KOPERASI DALAM PERTANIAN PEDESAAN

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dengan mengutamakan rasa persaudaraan, solidaritas dan persaudaraan diantara para anggota. Koperasi hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengembangkan tugas dan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan dari para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang diderita mereka.
Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Program-programpemerintah untuk  membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah sekarang dilakukan melalui KUD.
Koperasi Unit Desa mempunyai peran penting bagi masyakat dan KUD, seperti penyaluran sarana produksi, pengadaan pangan, dan program pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan, memperkuat peran KUD dalam program ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang mengarah pada keswadayaan masyarakat dan anggotanya, mengintegrasikan kelompok tani dan gabungan kelompok tani sebagai salah satu organ dalam struktur KUD, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan. Kontribusi penting sektor pertanian terhadap sektor lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang meliputi:
Penetapan tugas pokok dan fungsi per bidang di koperasi
Bina Tani Maju, Tumpang-Malang
  1. Peningkatan produksi pangan dan produksi pertanian lainnya untuk keperluan domestik dan eksport
  2. Suplai tenaga bagi sektor non-pertanian
  3. Investasi bagi aktivitas non-pertanian
  4. Peningkatan permintaan di pedesaan terhadap produk-produk non-pertanian
Sebagai kesimpulan, peran KUD sangat penting dan memberi manfaat, manfaatnya yaitu:
  1. Mensejahterakan anggota
  2. Memajukan tatanan ekonomi nasional
  3. Memajukan kesejahteraan masyarakat

Rabu, 11 Mei 2016

Kesejahteraan Petani Indonesia di Tahun 2016 Alami Peningkatan

Kesejahteraan Petani Indonesia di Tahun 2016 Alami Peningkatan

Polewali Mandar -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengungkapkan kesejahteraan petani Indonesia di tahun 2016 mengalami peningkatan. Hal tersebut disampaikan Mentan saat melakukan kunjungan kerjanya untuk panen, olah tanah, dan tanam padi di Desa Tonro Lima, Polewali Mandar, Sulbar, Selasa (16/2).
"Tahun 2016 ini kesejahteraan petani meningkat," kata Mentan pada acara tersebut.
Didampingi Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh dan Bupati Polewali Mandar Ibrahim Masdar, Mentan menjelaskan pada sambutannya peningkatan ini disebabkan beberapa kebijakan yang telah dilakukan pemerintah antara lain membenahi regulasi, pembatasan impor, perbaikan infrastruktur dan pengendalian pasar.
Untuk permasalahan bantuan pengadaan alat, Kementerian Pertanian telah membuat regulasi Penunjukan Langsung, berbeda dengan kebijakan terdahulu yang menggunakan tender yang dapat memakan banyak waktu lama.
"Ini kekeliruan yang fatal selama 70 tahun Indonesia merdeka. Sekarang tidak ada tender, langsung kirim. Kualitasnya lebih terjamin dan harganya lebih murah karena langsung ke pabrik," kata Mentan.
Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut Mentan membahas persoalan harga beras di pasar "Harga beras di pasar-pasar besar meningkat, di tengah El Nino. Satu tahun pemerintah tidak ada impor, hitung-hitungan kami tak ada beras impor di lapangan," imbuhnya.
Mentan mengingatkan pentingnya ketahanan pangan dan meminta ketegasan hukum dalam memberantas kartel. Mentan meminta kepada jajaran kepolisian di Sulbar untuk bertindak tegas terhadap para menimbun beras.
Luas lahan sawah yang dipanen ditempat tersebut sebanyak 220 Ha dengan menggunakan varietas Mekongga. Total hamparan lahan yang memasuki masa panen adalah sebanyak 465 Ha dengan produktivitas 8,1 ton GKP/ Ha.
Polewalimandar menjadi lumbung beras untuk provinsi Sulbar dengan keseluruhan luas lahan sebanyak 17.119 Ha yang 12.000 Ha diantaranya merupakan lahan sawah dengan IP 3 yang memiliki rata-rata produksi 7 ton/ Ha. Untuk produksi Gabah Kering Panen, Polewalimandar memiliki angka 323.666 ton
Dalam kesempatan tersebut, Mentan memberikan bantuan yang dananya diambil dari APBN 2016 antara lain, 66 unit mini traktor roda 2, 20 unit transplanter, 20 unit alat pompa air 20, dan dua unit combine untuk panen.

Budidaya jamur putih

Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.
Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompokBasidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.
Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.
Untuk pendatang baru, biasanya memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara pengadaan, baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari pihak lain. Kemudian setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri.
Dalam tulisan ini akan, saya akan mengulas langkah yang harus dipersiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram putih.

Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Cara budiaya jamur tiram putih
Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
  • Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
  • Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
  • Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya sudah tertutupi serabut putih.

Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha budidaya.
Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat baglog jamur tiram.

Cara merawat baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
mendongkrak marjin tipis budidaya jamur tiram
Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:
  • Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
  • Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
  • Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.

Panen budidaya jamur tiram

Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.
Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu

Sumber : alamtani2014

POTRET PERTANIAN YANG SEDANG DIALAMI DI INDONESIA, MAU DIBAWA KEMANA PETANI INI ?



POTRET PERTANIAN YANG SEDANG DIALAMI DI INDONESIA, MAU DIBAWA KEMANA PETANI INI ?

Cuaca yang tak menentu menjadikan musim kemarau yang lebih panjang dan tidak menentu dan mempunyai patokan, akibatnya saya gagal panen karena kekeringan. Musim hujan pun menjadi lebih pendek tetapi curah hujan tinggi akibatnya air meluap dimana - mana, menyebabkan saya gagal panen juga karena bencana banjir melanda sawah dan ladang mamang. Perubahan iklim juga mengakibatkan datangnya hama penyakit yang menyerang tanaman padi serta tanaman pangan lainnya.

Perubahan iklim semakin hari menjadi topik pembicaraan diberbagai kalangan dan orang – orang pintar di atas sanah. banyak hal yang telah di lakukan, tetapi problema ini tak kunjung selesai dan menemukan solusinya. Apa benar perubahan iklim ini menjadi satu-satunya faktor menurunnya produksi pertanian?, jawabanya mungkin ya mungkin juga tidak... maklum sayah, gak bisa mikir sejauh itu. 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr4hBSrnNWrHDfjkVY2u7VFklq3sNUAGm9NeqTmI0EmgUbW0HTaPsnDgoemXxTVEGXyfjeov95YaIcVvK7Q8kxpBaoDG5mH5MC3OYHWESrsNuh1y-4Nkc9zPWA5Tb9_1_ajZF_ko04q5aa/s320/sawah-+mang.jpg
Sawah Mang Yono gersang

Ironis, di tengah segala kemajuan teknologi yang pesat di negeri tercinta ini, harusnya semua sektor pun ikut merasakan sentuhan teknologi untuk mengikuti segala kecanggihan alat – alatnya . Namun berbeda halnya dengan sektor pertanian seolah-olah kental dengan sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman.
Sepertinya cara ataupun alat yang digunakan petani - petani untuk bertani dari zaman dahulu kala sampai zaman moderen sekarang ini sama saja. Padahal zamannya sudah beda, iklimnya pun sudah berbeda, apakah bisa cara yang sama dipakai untuk keadaan iklim yang berbeda?... mamang ini gak bisa jawab juga, maklum gak bisa mikir kesitu juga, biar dah orang – orang yang pintar diatas sana yang bakal berdebat dan menemukan jalan keluarnya.




Dahulu saja orang kirim surat, sekarang sudah zaman sms atau email. Apakah tidak bisa teknologi pertanian semakin maju sama halnya dengan surat yang berubah menjadi sms atau email?.... pertannyaan ini juga gak bisa mamang jawab... hehehe. Miris sekali negara yang disebut sebagai negara agraris, tekonologi pertaniannya tebelakang. Harusnya kita iri dengan tekonologi sektor lain yang semakin canggih ( bukan cangegang bari kiih). Para petani di Indonesia masih menggunakan ala-alat pertanian tradisional, mungkin saat ini pun masih ada petani yang membajak sawahnya dengan kerbau. Bukan berarti yang tradisional itu tidak benar, dan yang modern itu sesuatu yang benar.
Sumber mata air dengan kemajuan teknologi bisa untuk di alirkan ke daerah yang lebih atas atau pegunungan, seperti yang telah dilakukan para petani di Kecamatan Parung Panjang, Bogor. Villa Hutan Jati, nama kawasan ini, didedikasikan sebagai lahan percontohan tentang ikhtiar mengobati bumi yang rusak akibat eksploitasi manusia. Motonya: "Bersama Sembuhkan Bumi". Bukankah itu menjadi salah satu bukti bahwa teknologi pertanian bisa dijadikan sebagai bentuk adaptasi perubahan iklim.
Adapun diupayakan untuk merubah kondisi pertanian saat ini harus mengedepankan sisi ekologi, agar ekosistem lingkungan tetap terjaga. Sehingga keadilan iklim bisa terjadi dan petani pun menjadi sejahtera...  
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOE2wlR9_GcggyxBxjPp5pzj6YRsv9jpRv8C-NsfGwp13IqlZ4aPML_4xF8Cg-DrwOF30hDX7uz_eNadyc1emVV7T4Kzr1JbgvN-nxTySGXnVeISmiOCxAreKwcHz8L_Yu_67OomrwYtkc/s320/sawah2a.jpg
Saung Mang Yono

Bukankah jika kondisi pertanian dan pangan kita aman, negara kita pun akan aman tentram.... Betul Tidak?

Cara Budidaya Cacing Lumbricus Rubelus

Nama : Haddad Halqi Haqiqi
Nim    : 201310210311118
Kelas  : Agribisnis VI C

Budidaya cacing

Cara Budidaya Cacing Lumbricus Rubelus 
·      Sarana dan Prasarana
Sebelum kita mulai beternak,siapkan dahulu bahan dan alat-alat penunjang yang dibutuhkan agar tidak menghambat kelancaran rencana usaha kita juga system yang akan kita pakai dalam budidaya cacing ini.
·      Alat dan bahan yang harus disiapkan
1.         Lokasi yang tepat (bangunan)
2.         Peti (kotak) ukuran 40 cm x 50 ataw 50 x 60 cm. Kita juga bisa menggunakan limbah. Misalnya: peti bekas tempat telor, container bekas buah-buahan dll.
3.         Karung bekas (bekas beras,terigu ataw pakan)
4.         Serbuk gergaji ataw kompos ataw juga kotoran sapi untuk dijadikan media.
5.         Bibit cacing yang baik
6.         Pakan: kotoran ternak (sapi,kambing,kelinci), bisa juga sayuran yang sudah agak busuk, buah-buahan ataw sisa makanan.
·      System yang dipakai
Setelah persiapan diatas selesai, kita tentukan cara menyimpan peti. System berbanjar atau cara susun ataupun juga system rak. Karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
·      Kelebihan dan Kelemahan dari masing-masing pola
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeJWfV9uG00YN2t4th4j1biY4Lh0HKb57Cw2QGEnj-Y1B_F1saRyisHAbDWDsLplcU2gcejPz1fFhkWHkJcc2YFoJm_u6D8lFCZt9kFLX9bILxEX16Huh79FMG5zpJh-VLzLY6M735HEs/s1600/16082009004.jpg
Sistem Berbanjar
Dengan system berbanjar, kita akan mudah dalam pemberian pakan dan pengontrolan perkembangan cacing. Juga mudah mengontrol dari gangguan hama. Kelemahannya memakan tempat yang banyak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwxBL3V0HOoZ0EnBTPnkocpqvqjpC2R1fKPp0bT3mar-wDWA-znufIeiFWxi2-L1N9TGT1jsbm26VXbawI2At_jxSnkz4ybFs-YnHDtv3Q8tybCYzet8QP3-P9gQUCm8YrWw5GFw5Dxo/s1600/160820090012.jpg
Sistem Susun
Dengan system susun, kelebihannya sedikit memakan tempat tapi akan mendapat kesulitan dikala kita member pakan, kita harus mengangkat peti satu persatu dan menyusunnya kembali. Ini akan memakan waktu dan menguras tenaga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcTxFqdTGeKOI7SKv8UAg69zaZUZoRNTl5XJQxGGxIkQIbbNHpCKSjPBodHkjsxpGIFFEw1yn-L_2kW_p12Us0HWWJ70pEi79vfuCfr7h7CFGiOZJGkq-UOsl1OQUcO7SYaOR6MYk2qCs/s1600/dsc00975.jpg
Sistem Rak
Dengan system ini kita akan mendapat beberapa keuntungan tidak memakan tempat, mudah dikala member pakan dan mengontrol perkembangan dan mengontrol dari gangguan hama, hanya kita dituntut untuk mengeluarkan biaya tmabahan dalam pembuatan rak.
A. Memilih Bibit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtU7LsWKPzWKLAsGCSKNT8by7CD28HMRMyp4NsCFYjNTyA1K2beUwCLB0izLK-Yef9S2VrtC6GjFqSJxvYwJg-XVHhE-e1x2VNYcPbO52Wilwc2deGfx8bymaWajJoDZCc7iu1Qervl5g/s1600/25092009001.jpg
Dalam memilih bibit yang akan ditanam, kita harus benar-benar diperhitungkan selain yang baik dan sehat, bibit yang akan kita tanam itu bibit remaja atau dewasa, karena hal ini akan mempengaruhi waktu panen. Kalau kita menanam bibit remaja berarti waktu panen surut 2-3 minggu, karena cacing remaja ke dewasa jenjang waktunya 2-3 minggu. Dewasa ke bertelur 2-3 minggu. Kalau kita menanam cacing dewasa langsung waktu panen surut 2-3 minggu.
 B. Menanam Bibit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK-QbJizZSSkD5CBSMpjpfaNXoWpmGvMgwhq1mlUkbmpsUK-RH9YegrvRwUBiU_AMe9NcnvvC-gCmuLWGDhr1bzKx2W3zKgk4KirEL8Oz269airslr2V1WUriszkbthmgzHItRm1oN92Y/s1600/dsc00976.jpg
Kotak-kotak yang sudah di isi dengan media, masukan pakan di tengah-tengah media. Setelah itu siram dengan air sampai basah. Biarkan + 15 menit agar airnya turun. Setelah itu, simpan bibitnya di atas media dan simpan peti di tempat yang sudah disiapkan.
Sebaiknya kotak-kotak ditutup dengan plastik atau kotak-kotak tersebut simpan ditempat yang terlindungi dari sinar matahari.

·      Berapa banyak bibit yang disimpan dalam satu kotak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOFX1IN_FfF5pRaqkSa2lxZtIOsB5Bl_mm9_OVJhgAZHK_LktKuJla2oarch434RBwnyfzNh1TDgnOmS0h5PFsxSZqoy5o6MFStbIIhCY6sWWdWLnb7gUZ5lTRdu5YTceKfr-ntlWlZFk/s1600/01092009001.jpg
Untuk bibit yang disimpan dalam kotak, tergantung ukuran kotak. Untuk kotak ukuran 40 cm x 50 cm paling banyak ditebar 0,5Kg, karena akan memudahkan penghitungan perkembangan cacing selanjutnya.
Dari kotak ukuran 40 cm x 50 cm kita menebar bibit 0,5 Kg dalam waktu 2-3 minggu akan menghasilkan banyak telur (cocon) setelah itu pisahkan cacing dengan telurnya. Bibit cacing yang telah kita pisahkan, pindahkan ke kotak dan media yang baru. Adapun telur cacing yang ada dalam kotak lama, dalam waktu 2-3 minggu akan menetas dan akan terlihat anak-anak cacing kecil sebesar rambut.
Cacing remaja dipindah ke kotak dan media baru, dalam waktu 2-3 minggu cacing renja ini akan menjadi cacing dewasa dan siap memproduksi telur. Begitu seterusnya. Tanda-tanda cacing sudah dewasa dapat dilihat pada lehernya. Apabila di lehernya terdapat garisan putih seperti kalung, maka cacing tersebut sudah benar-benar dewasa.
Dari telur yang menetas dengan bibit awal 0,5Kg/peti akan menghasilkan 5 Kg cacing dewasa.
·      Cara Pemberian Pakan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgySDwLnJeOzvCM5M7kNRI2Mf5mfD2e6oxeaiBBX00cfqRDrc-B_PZ6ATSWuB5QRmAOMRy60aYVMIfbLCRYgu-SCSqj5Pjgq062mdaVbSh5yY0p8PIhmqC1wo-WxdLHiJe9e_8DPTKoqko/s1600/dsc009721.jpg
Cara pemberian pakan yang baik, kita harus melihatnya dahulu apakah pakan yang kita berikan sebelumnya sudah habis atau belum. Biasanya apabila ukuran peti 40 cm x 50 cm dengan bibit 0,5 Kg, maka pakan yang kita berikan 2 Kg dan dalam waktu 2 hari akan habis. Untuk menghemat, usahakan pemberian pakan jangan berlebihan dan pakan disimpan di tengah-tengah media.
·      Pakan yang paling digemari
Cacing sangat menyukai pakan yang lembek seperti sayuran dan buah-buahan yang agak busuk. Hindari buah-buahan yang mempunyai rasa yang asam.
Untuk kotoran ternak, kotoran sapi yang paling dominan. Kotoran kambing dan kelinci kita harus terlebih dahulu merendamnya + 2-3 hari, aduk-aduk sampai lembut baru diberikan.
·      Cara menghitung waktu dari menanam hingga panen
Apabila kita menanam bibit awal cacing remaja, maka cacing siap dipanen dalam waktu 6 minggu (satu kali bertelur).
Remaja ke dewasa membutuhkan waktu 2-3 minggu, dewasa sampai bertelur memakan waktu 2-3 minggu.
·      Menghitung hasil panen
Untuk menghitung hasil ternak, kita bisa melihatnya dari penanaman bibit. Dengan menanam bibit 0,5 Kg, maka telur-telur yang ada dalam waktu 6-9 minggu akan menghasilkan + 5Kg cacing dewasa (10 kali lipat).
·      Cara memanen yang mudah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivLCGWzoQStCozHtpTxS02VV3wHo4AG3bok6gfRGTAGwcf7bD-0o4SlpGboFPxZaeSPP9tqduNgKgv0HOinED19-Z89YqVeDk-EKfwH7Bic9ByciS85Z9OtaeG4dMYVlHBD3ehpgxygr8/s1600/dsc00978.jpg
Untuk pemanenan yang paling cepat dan mudah adalah cari alas karung plastik. Diamkan di tempat panas, lalu taburkan media beserta cacingnya, diamkan selama + 15 menit terkena terik matahari, maka cacing tersebut akan cepat berada di bawah media berkoloni, lalu ambil media yang ditabur tadi secara bertahap sampai habis.cacing akan terlihat seperti cincangan daging.
PASCA PANEN
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum cacing dikirim :
1.    Simpanlah dahulu di penampungan minimal 2 hari.
2.    Beri makanan yang special untuk perbaikan gizi, misalnya ampas tahu atau ongok.
3.    Bila cacing akan digunakan untuk pembuatan obat, tepung dan cacing kering, sebaiknya cacing disimpan di dalam media yang halal atau bukan kotoran ternak. Misalnya di ampas aren atau ampas tebu. Ini berfungsi selain untuk perbaikan gizi juga menghilangkan bakteri yang merugikan.
4.    Saat cacing akan dikirim perhitungkan dahulu lama waktu perjalanannya, ini untuk menentukan berapa media yang cukup untuk cacing tersebut agar cacing sampai dengan selamat dan sehat.
5.    Keperluan media untuk perjalanan sekitar 24 jam perjalanan diperlukan media 1kg untuk 1kg cacing.
6.    Gunakan bahan-bahan packing yang tembus udara dan kuat.

Manfaat Cacing
Selain untuk pakan ternak, cacing juga mempunyai manfaat yang lain, diantaranya untuk bahan dasar obat, penambah protein, kosmetik, penghancur sampah yang ramh lingkungan.


sumber : http://www.bengkelden.com/artikel/ternak-cacing-tanah

               http://cacingpantura.blogspot.co.id/p/budidaya-cacing.html