=]

Rabu, 11 Mei 2016

PETANI KREATIF ASAL FUKUSHIMA


Mr. Saito dengan tamu dari Indonesia
Petani yang inovatif ini bernama Mr. Saito Yasuyukibertempat tinggal di kota Fukushima, Prefektur Fukushima. Ia merupakan petani yang sukses di daerah Fukushima, Jepang. Petani ini pandai meyakinkan orang lain termasuk kami, Staf Khusus Menteri Pertanian Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Pertanian Dr. Rudi Lumanto dan Kepala Biro Perencanaan Departemen Pertanian Dr. Mappaona yang didampingi Perusahaan Nitto Funka Kogyo Co. Ltd. Menurutnya, sayuranKyonatsu biasa dijadikan bahan untuk masakan Nabe, sayur-sayuran direbus bersama-sama jamur dan ikan. Dimakan mentahpun enak.Pada salah satu green housenya, dia biasa menanam timun sayur. Kali ini Mr. Saito Yasuyuki mencoba menggunakan tanah yang telah ditreatment dengan Zeolit untuk menanam sayur Kyonatsu
Sayuran yang dia budidayakan merupakan sayuran tanpa menggunakan pestisida sehingga aman untuk dimakan mentah. Untuk meyakinkan dengan cekatan dia mencabut sayuran Konatsu dan memberikan contoh memakannya tanpa dicuci. Para tamupun mengikuti termasuk Bapak Mappaona seperti tampak pada Gambar samping. “Kono yasai wa oishii desu” (Sayuran ini enak), kata Bapak Kepala Biro menggunakan bahasa Jepang dengan fasih. Diraba dengan jari tekstur sayur ini memang terasa lembut, ketika dikunyah dilidah terasa lembut dan enak. 
Penyemaian benih kyuri (mentimun Jepang) juga mereka siapkan sendiri. Dia bercerita pada suatu waktu, seorang ibu datang di kebun mentimunnya dengan anaknya yang masih sekolah di SD. Kata sang ibu tersebut kepada Mr. Saito "Saya mohon maaf ya Pak Saito, anak kami tidak suka makan sayur". Sejurus kemudian Pak Saito petani inovatif memetikan mentimun yang berukuran sedang, lalu diberikan kepada sang anak, dengan berkata: "Coba sedikit ..... saja ini timun istimewa". Setelah dimakan, sang anak berkata: " Kok ngasihnya sedikit, rasanya enak...". Si Ibu tersenyum simpul, dan Petani Inovatif meyakinkan bahwa sebagai petani dia berusaha untuk memproduksi hasil pertanian yang rasanya enak sehingga disukai oleh anak-anak yang tidak suka sayur.  
Istri Mr. Saito melakukan persiapan pembenihan 

Media penumbuh bibit yang telah cukup umur

Green house dilengkapi dengan pengatur temperature secara otomatis

Peralatan pengecekan kualitas tanah
Seperti yang ada di dalam gambar, petani inovatif melakukan pengujian mutu tanahnya sendiri. Tampak peralatan untuk mengecek kwalitas tanahnya berupa Kit Dr. Soil. Dengan alat ini petani dapat menguji kesuburan atau kandungan unsur hara tanah pertaniannya. Dia juga rajin mendiskusikannya hasil pengujiannya dengan dosen di Universitas Tehnik dan Pertanian Tokyo.
Melihat teladan petani Inovatif di Jepang ini, Bapak Rudi Lumanto dan Bapak Mappaona ingin segera melangkah ke depan mendorong Deptan menerbitkan buku tentang inovasi petani Indonesia dalam melakukan usaha taninya. Kemudian petani kita bina untuk selalu melakukan inovasi baru agar dapat bersaing dengan petani dari manca negara dalam menyediakan produk yang bermutu baik dan aman untuk dikonsumsi. Semoga di Indonesia dimasa mendatang akan semakin banyak petani inovatif seiring dengan program peningkatan pembangunan SDM bidang pertanian melalui pelatihan petani muda Indonesia di Jepang. 
Sumber : Drh.Pudjiatmoko,PhD. 2008. Jurnal Atani Tokyo.http://atanitokyo.blogspot.co.id/2008/12/mr-saito-yasuyuki-sang-petani-inovatif.html   



Penulis : Alif Galuh Permata Dhesa/201310210311047 

0 komentar:

Posting Komentar