1.
Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan benih
dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang ( Taiz and Zeiger
1998). Benih dapat berkecambah bila tersedia
faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses perkecambahan.
Perkecambahan
merupakan proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari
komponen kecambah ( Plumula dan Radikula ). Definisi
perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu
plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan ISTA.
Setiap
biji yang dikecambahkan ataupun yang diujikan tidak selalu prosentase
pertumbuhan kecambahnya sama, hal ini dipengaruhi bebagai macam
faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan.
Perkecambahan
secara umum ditandai dengan munculnya radikula dari permukaan kulit biji,
sedangkan proses perkecambahan sudah dimulai sejak benih melakukan imbibisi air
melalui kulit sampai terjadi pembentukan dan perkembangan sel – sel dari
embrio. Kecepatan dan karakteristik perkecambahan setiap benih biasanya
berkaitan dengan adanya factor dormansi, factor lingkungan dan factor genetis.
Kriteria untuk kecambah normal
diantaranya adalah:
a. Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar
dan batang yang berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik
dan berwarna hijau, dan mempunyai tunas pucuk yang baik
b. Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil,
kotiledon, daun primer, dan koleoptil
c. Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih
sempurna.
Kecambah abnormal adalah kecambah
yang tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal.
Kecambah di bawah ini digolongkan ke dalam kecambah abnormal :
- Kecambah rusak
Kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat.
Plumula atau radikula patah atau tidak tumbuh.
- Kecambah cacat atau tidak
seimbang
Kecambah dengan pertumbuhan lemah atau kecambah yang
struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Plumula atau radikula tumbuh
tidak semestinya yaitu plumula tumbuh membengkok atau tumbuh kebawah, sedangkan
radikula tumbuh sebaliknya.
- Kecambah lambat
Kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran
normal.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan
kecambah benih normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil.
Benih yang tidak berkecambah adalah
benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian, yang digolongkan
menjadi:
a. Benih segar tidak tumbuh
Benih, selain benih keras, yang
gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh
menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat
benih tampak mengembang. Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari
perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh
normal.
b. Benih keras
Benih yang tetap keras sampai akhir
masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya
benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh
ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang
impermeabel terhadap gas dan air.
c.
Benih mati
Benih yang sampai pada akhir masa
pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat
dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak
kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang
benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yang
menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut
berpotensi membawa penyakit dari induknya.
2. Benih Normal dan Abnormal
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada
pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang
berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum. Berikut ini adalah
uraian kriteria kecambah normal dan abnormal. Kecambah normal yaitu kecambah yang menunjukkan
potensi untuk berkembang lebih lanjut menjadi tanaman normal. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut : kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang
baik, terutama akar primer dan akar seminal paling sedikit dua, perkembangan
hipokotil baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan, pertumbuhan
plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotil
tumbuh sempurna dengan kuncup normal dan memiliki satu kotiledon untuk kecambah
dari monokotil dan dua bagi dikotil. Kecambah abnormal yaitu kecambah yang
tidak menunjukkan adanya potensi untuk berkembang menjadi tanaman normal jika
ditambahkan pada tanah berkualitas baik dan di bawah kondisi yang sesuai bagi
pertumbuhannya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : kecambah rusak tanpa
kotiledon, embrio pecah, dan akar primer pendek, bentuk kecambah cacat,
perkembangan bagian-bagian penting lemah dan kurang seimbang. Plumula
terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, kecambah
kerdil, kecambah tidak membentuk klorofil dan kecambah lunak.
3. Arti Benih Tidak Berkecambah dan Penyebabnya
Benih bisa saja tidak berkecambah
karena ada faktor tertentu, oleh karena itu, benih yang tidak berkecambah itu
dapat dipastikan saat dilakukan pengujian, dari pertama pengujian hingga habis
akhir periode pengujian benih tidak berkecambah, benih dapat disebabkan oleh banyak
faktor, kemungkinan benih bisa merupakan benih yang keras, benih keras adalah
benih yang hingga akhir periode pengujian tetap keras itu karena benih tidak
dapat menyerap air, kemudian ada juga benih segar tetapi tidak berkecambah,
benih segar yaitu benih yang tidak keras dan juga tidak keras dan juga tidak
berkecambah hingga akhir pengujian,
tetapi tetap bersih, dan menunjukkan tampak masih hidup, kemudian ada
juga kemungkinan benih mati, benih yang pada akhrnya mati, tidak keras,
biasanya benih mati lunak, warnanya memudar, dan sering kali disebabkan
cendawan.
4. Manfaat Identifikasi Struktur Kecambah dalam Bidang
Pertanian
Identifikasi struktur kecambah dalam
bidang pertanian sangat erat kaitannya
karena perlu diketahui bahwa, pengujian benih itu dilakukannya identifikasi
strukur agar bisa mengetahui bahwa benih itu baik atau tidaknya, untuk ditanam
di lahan, oleh sebab itu identifikasi struktur kecambah sangat membantu para
petani, agar para petani kita tidak mengalami gagal panen, maupun hasil produksi
tidak maksimal karena disebabkan kecambah atau pun benih yang tidak baik.
Nama :
Devinta Agustina S.
NIM :
201310210311156
0 komentar:
Posting Komentar