=]

Rabu, 11 Mei 2016

Pengujian Daya Berkecambah Benih Bidang Pertanian

1.          Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang ( Taiz and Zeiger 1998). Benih dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses perkecambahan.
Perkecambahan merupakan proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah ( Plumula dan Radikula ). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA.
Setiap biji yang dikecambahkan ataupun yang diujikan tidak selalu prosentase pertumbuhan kecambahnya sama, hal ini dipengaruhi  bebagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan.
Perkecambahan secara umum ditandai dengan munculnya radikula dari permukaan kulit biji, sedangkan proses perkecambahan sudah dimulai sejak benih melakukan imbibisi air melalui kulit sampai terjadi pembentukan dan perkembangan sel – sel dari embrio. Kecepatan dan karakteristik perkecambahan setiap benih biasanya berkaitan dengan adanya factor dormansi, factor lingkungan dan factor genetis.
Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah:
a.    Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, dan mempunyai tunas pucuk yang baik
b.    Kecambah dangan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dan koleoptil
c.    Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna.
Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal. Kecambah di bawah ini digolongkan ke dalam kecambah abnormal :
  1. Kecambah rusak
Kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat. Plumula atau radikula patah atau tidak tumbuh.
  1. Kecambah cacat atau tidak seimbang
Kecambah dengan pertumbuhan lemah atau kecambah yang struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Plumula atau radikula tumbuh tidak semestinya yaitu plumula tumbuh membengkok atau tumbuh kebawah, sedangkan radikula tumbuh sebaliknya.
  1. Kecambah lambat
Kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil.
Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian, yang digolongkan menjadi:
a.         Benih segar tidak tumbuh
Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal.
b.        Benih keras
Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air.
c.     Benih mati
Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yang menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya.

2.         Benih Normal dan Abnormal
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum.  Berikut ini adalah uraian kriteria kecambah normal dan abnormal. Kecambah normal yaitu kecambah yang menunjukkan potensi untuk berkembang lebih lanjut menjadi tanaman normal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik, terutama akar primer dan akar seminal paling sedikit dua, perkembangan hipokotil baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan, pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik.  Epikotil tumbuh sempurna dengan kuncup normal dan memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil. Kecambah abnormal yaitu kecambah yang tidak menunjukkan adanya potensi untuk berkembang menjadi tanaman normal jika ditambahkan pada tanah berkualitas baik dan di bawah kondisi yang sesuai bagi pertumbuhannya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : kecambah rusak tanpa kotiledon, embrio pecah, dan akar primer pendek, bentuk kecambah cacat, perkembangan bagian-bagian penting lemah dan kurang seimbang.  Plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, kecambah kerdil, kecambah tidak membentuk klorofil dan kecambah lunak.
3.         Arti Benih Tidak Berkecambah dan Penyebabnya
Benih bisa saja tidak berkecambah karena ada faktor tertentu, oleh karena itu, benih yang tidak berkecambah itu dapat dipastikan saat dilakukan pengujian, dari pertama pengujian hingga habis akhir periode pengujian benih tidak berkecambah, benih dapat disebabkan oleh banyak faktor, kemungkinan benih bisa merupakan benih yang keras, benih keras adalah benih yang hingga akhir periode pengujian tetap keras itu karena benih tidak dapat menyerap air, kemudian ada juga benih segar tetapi tidak berkecambah, benih segar yaitu benih yang tidak keras dan juga tidak keras dan juga tidak berkecambah hingga akhir pengujian,  tetapi tetap bersih, dan menunjukkan tampak masih hidup, kemudian ada juga kemungkinan benih mati, benih yang pada akhrnya mati, tidak keras, biasanya benih mati lunak, warnanya memudar, dan sering kali disebabkan cendawan.

4.         Manfaat Identifikasi Struktur Kecambah dalam Bidang Pertanian
Identifikasi struktur kecambah dalam bidang pertanian  sangat erat kaitannya karena perlu diketahui bahwa, pengujian benih itu dilakukannya identifikasi strukur agar bisa mengetahui bahwa benih itu baik atau tidaknya, untuk ditanam di lahan, oleh sebab itu identifikasi struktur kecambah sangat membantu para petani, agar para petani kita tidak mengalami gagal panen, maupun hasil produksi tidak maksimal karena disebabkan kecambah atau pun benih yang tidak baik.

Nama  : Devinta Agustina S.

NIM    : 201310210311156

0 komentar:

Posting Komentar