Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu pertanian
menjadi sebuah sektor yang memiliki peranan cukup penting. Salah
satu ciri dari pertanian di Indonesia adalah pemilikan lahan pertanian yang
sempit, Sehingga dengan demikian pengusaha pertanian di Indonesia dicirikan
oleh banyaknya rumah tangga tani yang berusahatani dalam skala kecil.
Dalam banyak kenyataan di negara-negara berkembang, seringkali peranan
petani kecil ini dilupakan, sehingga mereka sering pula terlupakan untuk
mendapatkan pelayanan, apakah itu pelayanan dalam bidang pertanian, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya. Akibatnya, mereka sering kurang responsif terhadap
pengenalan teknologi baru, atau kurang mau melakukan usahatani yang sifatnya
mempunyai resiko (dan ketidakpastian) yang tinggi.
Dalam kaitan dengan komunikasi pertanian, maka upaya yang perlu
mendapatkan perhatian adalah bagaimana melakukan komunikasi dengan petani-petani
kecil dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, agar pesan yang
disampaikan melalui komunikasi pertanian dapat diserap dan selanjutnya
diterapkan dalam usahatani mereka.
sumber : http://rotasinews.com/category/daring-komunikasi/
Dalam metode penyuluhan pertanian, pengertian diterapkan dapat dijelaskan
sebagai
berikut:
a. Bagaimana petani kecil dapat bertani atau
berusahatani dengan cara yangl lebih baik, misalnya cara bercocoktanam, cara
memelihara kesuburan tanah, cara memperlakukan teknologi lepas panen, dan
sebagainya;
b. Bagaimana petani kecil mampu dan mau
berusahatani secara menguntungkan, baik dalam usahatani secara monokultur
ataupun secara tumpangsari; dan
c. Bagaimana petani kecil mampu meningkatkan
kesejahteraannya atau bagaimana mereka dapat hidup sejahtera.
Dengan demikian, peranan
komunikasi pertanian terhadap kehidupan petani kecil di Indonesia adalah sangat
penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan keluarganya. Dalam proses komunikasi pertanian
sendiri bukan saja dilakukan melaui cara satu arah (one-way traffic),
tetapi juga dua arah (two-way traffic), yang tentu perlu diperhatikan
aspek lingkungan atau sistem sosial yang ada disekelilingnya.
Berhubung karena sistem pertanian di Indonesia dicirikan oleh adanya
banyak petani kecil, maka komunikasi pertanian sangat bermanfaat kalau
diperhatikan kelompok sasaran petani kecil ini. Perlu diingat bahwa ciri petani
kecil ini sangat kondisional dimana kehidupan petani kecil yang tinggal di satu
daerah tentu berbeda dengan petani kecil lain yang tinggal di daerah lain,
sehingga pelaksanaan pemberian pesan dari komunikator dalam melaksanakan
komunikasi pertanian, perlu pula diperhatikan lingkungan seperti ini.
Metode Pendekatan dalam Komunikasi Pertanian
Berdasarkan kelompok sasaran, maka metode pendekatan komunikasi ini dapat
dilakukan melalui:
a. Metode pendekatan massa (mass approach
method) : Cara pendekatan komunikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan pengetahuan awal serta kesadaran bagi petani tentang suatu inovasi
yang berguna dalam meningkatkan hasil produksi usahatani mereka. Penyampaian
pesan melalui cara ini biasanya disampaikan dalam pertemuan massal, melalui
media massa: televisi, koran, film dan sebagainya. Pendekatan ini kurang
efektif bagi petani-petani di Indonesia umumnya dan di Nusa Tenggara Timur khususnya,
karena beberapa faktor berikut: (a) tidak bisa dipantau ataupun dievaluasi
secara pasti keberhasilan yang telah dicapai oleh para petani; (b) wilayah
jangkauan pendekatan sasaran terlalu luas; (c) rendahnya daya tangkap
masyarakat petani, karena mereka rata-rata berpendidikan sangat rendah; dan (d)
harga beberapa media yang digunakan seperti televisi dan koran sangat sulit
dijangkau oleh tingkat ekonomi para petani.
Sumber :
b. Metode pendekatan kelompok (group approach
method) : Cara pendekatan komunikasi ini dilakukan melalui penyampaian
informasi inovasi kepada petani yang tergabung dalam kelompok-kelompok petani,
baik kelompok-kelompok petani tradisional, seperti Subak di Bali dan
kelompok-kelompok petani yang sengaja dibentuk untuk tujuan-tujuan tertentu,
seperti kelompnecapir di TVRI, Kelompok Tani dan Nelayan, Kelompok Swadaya
Masyarakat, dan sebagainya. Dalam kegiatan komunikasi penyuluhan pertanian di
Indonesia, pendekatan kelompok sudah menjadi metode dalam pembinaan dan
pengembangan sumberdaya manusia di desa maupun di kota dalam rangka
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dipandang dari segi
komunikasi informasi, maka pendekatan kelompok ini jauh lebih efektif jika
dibandingkan dengan pendekatan massa, karena mempunyai beberapa keuntungan,
sebagai berikut: (a) penyebaran inovasi teknologi dapat dipantau atau
dievaluasi secara baik karena jumlah anggota sasarannya jelas; (b) Diantara
anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya dapat saling memberi dan
menerima informasi, terutama tentang hal-hal yang belum jelas; (c) akan terjadi
akumulasi modal (fisik maupun non-fisik) sehingga dapat memperlancar jalannya
komunikasi dalam kelompok yang bersangkutan; (d) antara anggota kelompok dapat
dilakukan reward and
punishment system secara
efektif dan efisien; dan (e) lebih menghemat biaya, tenaga dan waktu, tetap
akan diperoleh hasil yang jauh lebih baik. Sebaliknya, pendekatan kelompok juga
mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut: (a) jika manajemen kelompok
kurang baik, maka akan terjadi penyimpangan, baik penyimpangan penyebaran
informasi maupun penyimpangan pembagian keuntungan dari suatu inovasi; (b)
komunikasi akan tidak efektif jika jenis usaha anggota kelompok beragam; dan
(c) kemungkinan akan muncul kaum elit tertentu dalam kelompok apabila tidak
diarahkan secara baik sehingga akan menghambat kehidupan berdemokrasi kelompok;
dan (d) rendahnya keterampilan para petani dalam kehidupan
kelompok/berorganisasi.
Sumber : http://jati-rinakriatmaja.blogspot.co.id/2014/10/pendekatan-psikoanalisis-dan-psikologi.html
c. Metode pendekatan individu (personal
approach method) : Cara pendekatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi
para petani satu per satu, baik ke rumah petani maupun di kebun petani ataupun
tempat-tempat tertentu yang memungkinkan untuk dilakukan komunikasi inovasi.
Keuntungan-keuntung an dari metode pendekatan perorangan, antara lain: (a)
petani yang dikunjungi seorang petugas merasa dihargai oleh petugas yang
melakukan komunikasi pertanian; (b) meningkatkan kepercayaan diri petani karena
komunikasi ini dapat dilakukan dari hati ke hati; (c) petani dapat menyampaikan
segala macam keluhan/masukan- masukan bagi petugas/penyuluh tanpa merasa
canggung dan malu dengan sesama teman petani; (d) petugas/penyuluh dapat
menggali semua masalah serta kebutuhan maupun hambatan-hambatan yang dihadapi
petani selama berusahatani; dan (e) petugas/penyuluh dapat memberikan informasi
yang cocok dengan kebutuhan serta masalah petani pada saat itu.
Sebaliknya,
metode pendekatan ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: (a) tidak
bisa menjangkau petani dalam jumlah yang banyak; (b) memakan waktu yang lama;
(c) membutuhkan biaya yang tinggi; dan (d) membutuhkan banyak tenaga
petugas/penyuluh.
0 komentar:
Posting Komentar